Inovasi Teknologi EDRR 2025: Kunci Mitigasi Bencana di Asia Tenggara
2025-08-14

detikcom
Pameran EDRR 2025: Memperkenalkan Teknologi Canggih untuk Mengatasi Bencana
Jakarta, Indonesia – Pameran Elektronik Disaster Risk Reduction (EDRR) 2025 akan diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 13-15 Agustus mendatang. Acara ini menjanjikan akan menjadi ajang penting untuk memperkenalkan teknologi-teknologi terbaru dalam mitigasi bencana, khususnya di wilayah Asia Tenggara yang rawan terhadap bencana alam.Fokus pada Kolaborasi dan Inovasi
Pameran EDRR 2025 menempatkan kolaborasi dan inovasi sebagai pilar utama. Hal ini sejalan dengan pemahaman bahwa penanggulangan bencana memerlukan pendekatan terpadu yang melibatkan berbagai pihak, mulai dari pemerintah, sektor swasta, akademisi, hingga masyarakat sipil. Melalui pameran ini, para pemangku kepentingan dapat saling berbagi pengetahuan, pengalaman, dan sumber daya untuk memperkuat ketahanan terhadap bencana.Teknologi Apa Saja yang Akan Dipamerkan?
Beragam teknologi canggih akan dipamerkan dalam EDRR 2025, antara lain:- Sistem Peringatan Dini (Early Warning Systems): Teknologi ini akan menampilkan perkembangan terbaru dalam pemantauan cuaca ekstrem, gempa bumi, tsunami, dan bencana hidrometeorologi lainnya. Sistem peringatan dini yang akurat dan tepat waktu sangat penting untuk memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk mengungsi dan mengurangi risiko kerugian jiwa.
- Teknologi Penginderaan Jauh (Remote Sensing): Drone, satelit, dan sensor lainnya akan digunakan untuk memantau kondisi lingkungan, mengidentifikasi potensi bahaya, dan memetakan area terdampak bencana. Informasi yang diperoleh dari teknologi ini dapat digunakan untuk perencanaan mitigasi bencana dan operasi penyelamatan.
- Sistem Informasi Geografis (SIG/GIS): SIG/GIS memungkinkan para ahli untuk menganalisis data spasial, memetakan risiko bencana, dan merencanakan rute evakuasi yang efektif.
- Teknologi Komunikasi Darurat: Pameran ini juga akan menampilkan solusi komunikasi darurat yang handal, seperti radio satelit dan jaringan komunikasi seluler sementara, yang dapat digunakan untuk menjaga komunikasi selama dan setelah bencana.
- Aplikasi Mobile untuk Penanggulangan Bencana: Berbagai aplikasi mobile yang dirancang untuk membantu masyarakat dalam menghadapi bencana, seperti aplikasi untuk melaporkan kondisi darurat, mencari lokasi pengungsian, dan mengakses informasi penting, akan dipamerkan.